Night Owl atau Early Bird? Berikut Kebiasaan Hidup Mahasiswa SKPM di Bulan Ramadhan

Weekly Updates

Night Owl atau Early Bird? Berikut Kebiasaan Hidup Mahasiswa SKPM di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan menjadi bulan yang paling dinanti oleh seluruh umat muslim di dunia. Bulan yang penuh akan kesucian ini biasa digunakan sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah serta memperbanyak amal dan kebaikan. Ramadhan juga menjadi momen yang sangat berarti sebagai sarana untuk mempererat hubungan bagi sesama, baik dengan keluarga, teman, maupun masyarakat sekitar. Bagi mahasiswa, bulan Ramadhan memiliki nuansanya tersendiri, terutama dalam hal menyeimbangkan kewajiban akademik dengan ibadah puasa.

Nah, Sobat Siera pernah dengar tidak sih kata-kata seperti “Bulan Ramadhan mahasiswa bukannya baca Qur’an malah baca jurnal” dan semacamnya. Hal tersebut nyatanya pernah diungkapkan oleh seorang mahasiswa di platform X dan mendapat ribuan likes serta repost. Ini menunjukkan adanya fenomena yang serupa oleh mahasiswa di seluruh Indonesia bahwa saat di bulan Ramadhan pun mereka harus tetap belajar dan mengerjakan tugas. Sama halnya dengan mahasiswa di IPB University yang bahkan saat ini tengah melaksanakan UTS (ujian tengah semester). 

Mahasiswa biasanya menjalani rutinitas belajar sesuai dengan kebiasaan belajar yang dimilikinya, namun di bulan Ramadhan ini harus menyesuaikan waktunya dengan sahur, saat berpuasa, dan berbuka puasa. Inilah yang kemudian menciptakan fenomena yang menarik, yakni terbentuknya dua tipe kebiasaan hidup yang sering dijumpai di kalangan mahasiswa, yaitu “night owl” dan “early bird

Mahasiswa tipe “early bird” cenderung bangun lebih pagi dan memanfaatkan waktu setelah sahur untuk belajar atau menyelesaikan tugas kuliah. Mereka biasanya memanfaatkan ketenangan pagi hari untuk fokus memperdalam materi sebelum memulai puasa. Sebaliknya, mahasiswa yang masuk dalam tipe “night owl” lebih memilih untuk beraktivitas di malam hari setelah berbuka puasa. Mereka merasa lebih produktif dan bersemangat saat malam hari untuk belajar, mengerjakan tugas, atau sekadar beristirahat setelah seharian berpuasa. 

Shakira seorang mahasiswa semester 4 departemen SKPM Ia mengungkapkan bahwa memiliki kebiasaan membuat plan dalam kurun waktu satu minggu kedepan sehingga segala aktivitasnya lebih terorganisir. Kegiatannya selama di bulan Ramadhan ini tidak jauh dari berkuliah, belajar, mengerjakan tugas, serta tidak lupa juga untuk beribadah.

“Setelah pulang kuliah, biasanya aku gak langsung belajar, tapi santai-santai dulu. Setelah buka puasa dan tarawih, baru aku mengerjakan tugas-tugas atau hal-hal yang sudah aku tulis di plan, ” Ujar Shakira saat diwawancarai, Rabu, 12 Maret 2025.

Selain itu, ia juga memiliki kontrol terhadap dirinya sendiri bahwa waktu maksimal untuk mengerjakan semua kegiatannya adalah pukul 12 malam. 

Kemudian Khalisa yang juga merupakan mahasiswa SKPM semester 4 menyatakan bahwa saat ini ia memiliki beberapa kesibukan yang cukup padat seperti menjadi outscolar dan member aiesec. Ia banyak menggunakan waktunya untuk belajar pengorganisasian pada kegiatan yang sedang ia jalani. Ia mengaku bahwa lebih cenderung masuk ke tipe night owl. Walaupun ia juga aktif di siang hari, namun saat malam hari adalah waktu bagi Khalisa untuk mengerjakan tugas-tugas, terkadang ia mengerjakan tugas tersebut hingga pagi buta.

“Saat malam hari aku spend waktuku untuk mengerjakan tugas, baru aku bisa tidur, paginya aku membuat notes aku harus konfirmasi dan melakukan apa aja di hari itu,” ungkap Khalisa.

Kebiasaan menjadi night owl ini ternyata memiliki dampak langsung untuk keseharian. Tidak hanya mempengaruhi waktu tidur mahasiswa, tetapi juga pola makan mereka. Waktu sahur yang relatif lebih pagi dan waktu berbuka yang datang pada sore hari memaksa banyak mahasiswa untuk menyesuaikan pola makan mereka agar tetap fit dan produktif meskipun sedang berpuasa. Shakira mengaku ketika dirinya menjadi night owl, dampak yang sangat terasa adalah pola makannya yang menjadi tidak sehat. Sementara menurut Khalisa, menjadi night owl sangat mempengaruhi jam tidurnya dan dapat membuat kantung mata semakin hitam. Namun, keduanya sama-sama memiliki langkah preventif untuk menghindari dampak buruk yang muncul. Di samping itu, menjadi night owl juga membantu mereka untuk menyelesaikan semua tugas di hari itu juga, sehingga tidak ada tanggungan lain yang harus dipikul di esok hari. 

Nah, kalau kamu lebih cocok tipe night owl atau early bird nih, sobat Siera? 

 

 

Pena Penulis

Penulis: Hasna Kamilah | Editor: Aning Winarti | Penanggung jawab: Zaffar Nur Hakim

Instagram: himasiera

Naungi Asa, Wujudkan Cita